Kamis, 25 Agustus 2011

kandungan air teh basi

Unsur nutrisi
Konsentrasi
Kalori (mg)
132
Lemak (mg)
0,79
Air (gr)
7,6
Protein (mg)
19,59
Karbohidrat (mg)
67,89
Vitamin A (SI)
2095
Vitamin B (mg)
0,01
Vitamin C (mg)
300
Fosfor (mg)
265
Besi (mg)
11,8
Karbon Organik
Belum diketahui secara pasti
Tembaga (%)
20
Magnesium (%)
10
Kalium (%)
13
Kalsium (mg)
717
Polyphenol
10-25
methylxanthines
Sedikt
Asam amino
Sedikit
Tannin acid (%)
9-20
Selenium (ppm%)
1-1,8
Mangan (μg/ml)
300-600
Kafein (mg%)
45-50






























Dengan kandungan nutrisi yang dimiliki air teh basi seperti di atas membuat air teh basi  ini mampu memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun, limbah rumah tangga ini dapat digunakan langsung tanpa harus diolah lagi.
Selain itu air teh basi juga bersifat toksik bagi serangga tanaman, jika air teh basi ini dijadikan sebagi kompos. Air teh basi mengandung banyak unsur hara yang bagus untuk tanah. Mikroba yang dihasilkan oleh air teh basi ini hanya bersifat toksik pada serangga tidak pada tanaman sehingga tidak perlu khawatir tanaman itu beracun dan berbahaya untuk dikonsumsi oleh manusia

obat herbal


Hey_hEy kAwaN,,,soDara Ku roHimaKumUllaH (loh kok jadi pidato agama sich) pAge yaNg ceraH nie, (kan udah siang ya) ok deh Siang yaNg iNdah ni kiTa (kita???) mAu bahas Tentang daUn pegagan dan Kumis kucing. Kita kan seriNg bangEt tuh nemUin di kebUn tapI kiTa nggaK tau manfaATNYa. Mau tau…baCa Yukz…

DAUN PEGAGAN ATAU CENTELLA ASIATICA

A.    Penjelasan mengenai daun pegagan
Pasti banyak diantara kita yang mengenal Ginko Biloba, tanaman dari negara subtropis ini terbukti dapat meningkatkan daya ingat dan kecerdasan seseorang.  Sebenarnya di Indonesia ada tanaman sejenis yang memiliki khasiat sama bahkan memiliki manfaat yang lebih banyak dibanding Ginko Biloba. Tanaman tersebut adalah Pegagan (Centella asiatica L) atau sering disebut Antanan.
Pegagan merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh menjalar dan berbunga sepanjang tahun. Tanaman akan tumbuh subur bila tanah dan lingkungannya sesuai hingga dijadikan penutup tanah. Jenis pegagan yang banyak dijumpai adalah pegagan merah dan pegagan hijau.
Pegagan merah dikenal juga dengan antanan kebun atau antanan batu karena banyak ditemukan di daerah bebatuan, kering dan terbuka. Pegagan merah tumbuh merambat dengan stolon (geragih) dan tidak mempunyai batang, tetapi mempunyai rhizoma (rimpang pendek). Sedangkan pegagan hijau sering banyak dijumpai di daerah pesawahan dan disela-sela rumput. Tempat disukai oleh pegagan hijau yaitu tempat agak lembab dan terbuka atau agak ternaungi. Jadi secara mudah dapat diketahui bahwa tempat tumbuh pegagan adalah di tempat yang basah, rawa-rawa, atau di sepanjang tepi sungai. Kalau di negeri kita, banyak ditemukan terutama di daerah dataran tinggi dan berbagai tempat seperti sawah, perkebunan teh, dll. Pegagan termasuk tanaman tahunan daerah tropis yang berbunga sepanjang tahun. Bentuk daunnya bulat, batangnya lunak dan beruas, serta menjalar hingga bisa mencapai semeter tingginya. Pada tiap ruas akan tumbuh akar dan daun dengan tangkai daun panjang dan akar berwarna putih. Dengan berkembang biak secara vegetatif seperti itu, ia cepat beranak-pinak.
Jika keadaan tanahnya bagus, tiap ruas yang menyentuh tanah akan tumbuh menjadi tanaman baru. Menurut catatan, asal tanaman ini kepulauan sepanjang Samudera Indonesia dan di wilayah Asia Tenggara. Selain banyak tumbuh di Indonesia, juga di pesisir timur Madagaskar, dan Mauritius.
Tanaman yang mirip pegagan atau antanan ada empat jenis yaitu
1.      antanan kembang,
2.      antanan beurit,
3.      antanan gunung dan
4.      antanan air.

B.     Ciri morfologi tanaman pegagan
           Ciri morfologi tanaman pegagan adalah sebagai berikut:
Tema, menahun, tidak berbatang, mempunyai rimpang pendek dan stolon-stolon yang merayap, panjang 10-80 cm, akar keluar dari setiap buku-buku, banyak percabangan yang membentuk tumbuhan baru, daun tunggal, bertangkai panjang, tersusun dalam roset akar yang terdiri dari 2-10 helai daun. Halaian daun berbentuk ginjal, tepi bergerigi atau beringgit, kadang agak berambut, diameter 1-07 cm. Bunga tersusun dalam karangan berupa payung, tunggal atau 3-5 bunga bersama-sama keluar dari ketiak daun, berwarna merah muda atau putih. Buah kecil bergantung, berbentuk lonjong, pipih, panjang 2-2,5 mm, baunya wangi dan rasanya pahit. Daunnya dapat dimakan sebagai lalap untuk penguat lambung. Pegagan dapat diperbanyak dengan pemisahan stolon dan biji.

C. Klasifikasi tanaman pegagan
Klasifiasi ilmiah
Kerajaan : Tumbuhan
Divisi       : Spermathophyta
Kelas        : Dicotyledone
Ordo        : Umbillales
Familia     : Apiaceae
Genus      : Centella
Spesies     : Centella asiaatica

D.     Sifat dan manfaat
Tumbuhan hijau menjalar di permukaan tanah. Ia berbentuk ginjal dengan panjang tangkainya berukuran 20 cm. Bunganya kecil, kurang dari 3 mm dan berwarna merah jambu atau kemerahan.
Pegagan berasa manis, bersifat mendinginkan, memiliki fungsi membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, peluruh kencing (diuretika), penurunan panas (antipiretika), menghentikan pendarahan (haemostatika), meningkatkan syaraf memori, anti bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi dan stimulun. Saponin yang ada menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan (menghambat terjadinya keloid).
Manfaat pegagan lainnya yaitu meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki: mencegah varises dan salah urat; meningkatkan daya ingat, mental stamina tubuh; serta menurunkan gejala dan depresi.

E.  Kandungan daun pegagan
      Pegagan mengandung bahan aktif seperti
1.      Triterpenoid glikosida (terutama asiatikosida, asid asiatik, asid madecassik, madikassosida)
Triterpenoid glioksida adalah kelompok senyawa yang mempunyai kerangka dasar siklo pentana perhidrofenantrena, mempunyai empat cincin terpadu. Senyawa-senyawa ini mempunyai efek fisiologis tertentu.
Beberapa steroid penting adalah kolesterol, yaitu steroid hewani yang terdapat paling meluas dan dijumpai pada hampir semua jaringan hewan. Batu kandung kemih dan kuning telur merupakan sumber yang kaya akan senyawa ini. Kolesterol merupakan zat antara yang diperlukan dalam biosisntesis hormon steroid, namun merupakan tak keharusan dalam amakanan, karena dapat dikaitkan dengan arterioksklerosis (pengerasan pembuluh darah), suatu keadaan dalam mana kolesterol dan lipid-lipid lain melapisi dinding dalam pembuluh darah. Suatu steroid yang berkaitan dengan kolesterol yaitu, 7-dehidrokolesterol, dijumpai dalam kulit, diubah menjadi vitamin D bila disinari dengan cahaya ultraviolet.
Hormon-hormon seks yang dihasilkan terutama pada testis dan indung telur adalah suatu steroid, hormon jantan disebut androgen dan hormon betina entrogen dan hormon kehamilan progesteron.
2.    Flavenoids (kaemferol dan guercetin)
Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbanyak terdapat di alam. Senyawa ini bertanggung jawab zat warna merah, ungu, biru dan sebagian zat warna kuning dalam tumbuhan. Semua favonoid menurut strukturnya merupakan turunan senyawa induk “Flavon” yang nama sejenisnya flavonoid yang terbesar jumlahnya dan juga lazim ditemukan yang terdapat berupa tepung putih pada tumbuhan primula.
Sebagian flavonoid yang tedapat pada tumbuhan terikat pada molekul gula sebagai glukosida, dan dalam bentuk campuran jarang sekali dijumpai dalam bentuk senyawa tunggal. Disamping itu sering ditemukan campuran yang terdiri dari flavonoid yang berbeda kelas. Misalnya antosianin dalam mahkota hingga yang berwarna merah, hampir selalu disertai oleh flavon atau flavonol yang tidak berwarna. Dewasa ini diperkirankan telah berhasil diisolasi sekitar 3.000 senyawa flavonoid.
Flavonoid dalam tumbuhan mempunyai empat fungsi yaitu :
1.Sebagai pigmen warna
2.Fungsi fisiologi dan patalogi
3.Aktivitas farmakologi
4.Flavonoid dalam makanan
Aktivitas farmaklogi dianggap berasal dari rutin (glikosida flavonol) yang digunakan untuk menguatkan susunan kapiler, menurunkan permeabilitas dan fraglilitas pembuluh darah, dan lain-lain.
3.      Volatile oils (vallerin, camphor, ciniole dan sterols tumbuhan seperti campesterol, stigmasterol, sitosterol),
4.      Pektin
Manfaat pektin antara lain menurunkan kolesterol dengan cara mengikat kolesterol dan asam empedu dalam tubuh serta membantu mengeluarkannya.
5.      Asid amino, Asid bramik, Asid centelik, Asid isobrahmik, Asid betulik
6.      Alkaloid hydrocotyline,
7.      Mysitol,
8.      Tanin, garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi.
9.      Zat vellarine yang ada memberikan rasa pahit.

F.  Kandungan racun
Bagian beracundaun bahan aktif : asiaticoside, brahmoside, brahminoside, hydrocotylin, asid tanik dan bellarin.
Bahan lain : Thankuniside, asid inadecassik, madecassoside, madecassic acid dan asiatic acid.
Kasas Keracunan :
Menyebabkan radang kulit atau dermatitis. Pada dosis yang tinggi tumbuhan ini boleh memberi kesan rangsangan pada otak dan menyebabkan sakit kepala, mengantuk dan koma. Asiaticoside mempunyai kesan karsino genik manakala brahmoside dan brahminoside pula mempunyai kesan sedatif.

KUMIS KUCING
( Orthosiphon spp. )
A.    Sejarah singkat
Kumis kucing merupakan tanaman obat berupa tumbuhan berbatang basah
yang tegak. Tanaman ini dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney tea
plants/java tea (Inggris), giri-giri marah (Sumatera), remujung (Jawa Tengah
dan Jawa Timur) dan songot koneng (Madura). Tanaman Kumis kucing
berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah Asia dan
Australia.
Nama daerah: Kumis kucing (Melayu – Sumatra), kumis kucing (Sunda),
remujung (Jawa), se-salaseyan, songkot koceng (Madura).

B.   Uraian tanaman
1.  Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Keluarga : Lamiaceae
Genus : Orthosiphon
Spesies : Orthosiphon spp.
2. Deskripsi
Tanaman terna yang tumbuh tegak, pada buku-bukunya berakar tetapi  tidak tampak nyata, tinggi tanaman sampai 2m. Batang bersegi empat agak
beralur. Helai daun berbentuk bundar telur lonjong, lanset, lancip atau tumpul pada bagian ujungnya, ukuran daun panjang 1 – 10cm dan lebarnya 7.5mm – 1.5cm, urat daun sepanjang pinggir berbulu tipis atau gundul, dimana kedua permukaan berbintik-bintik karena adanya kelenjar yang jumlahnya sangat banyak, panjang tangkai daun 7 – 29cm. Kelopak bunga berkelenjar, urat dan pangkal berbulu pendek dan jarang sedangkan di bagian yang paling atas gundul. Bunga bibir, mahkota berwarna ungu pucat atau putih, dengan ukuran panjang 13 – 27mm, di bagian atas ditutupi oleh bulu pendek yang berwarna ungu atau putih, panjang tabung 10 – 18mm, panjang bibir 4.5 –10mm, helai bunga tumpul, bundar. Benang sari ukurannya lebih panjang dari tabung bunga dan melebihi bibir bunga bagian atas. Buah geluk berwarna coklat gelap, panjang 1.75 – 2mm.
3.  Jenis Tanaman
Spesies kumis kucing yang terdapat di Pulau Jawa adalah O. aristatus, O.
thymiflorus, O. petiolaris dan O. tementosus var. glabratus. Klon kumis kucing yang ditanam di Indonesia adalah Klon berbunga putih dan ungu.
C.     Manfaat tanaman
Daun kumis kucing basah maupun kering digunakan sebagai bahan obatobatan.
Di Indonesia daun yang kering dipakai (simplisia) sebagai obat yang
memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik) sedangkan di India untuk
mengobati rematik. Masyarakat menggunakan kumis kucing sebagai obat
tradisional sebagai upaya penyembuhan batuk encok, masuk angin dan
sembelit. Disamping itu daun tanaman ini juga bermanfaat untuk pengobatan radang ginjal, batu ginjal, kencing manis, albuminuria, dan penyakit syphilis.
D.    Sentra Penanaman
Hingga saat ini, sentra penanaman kumis kucing banyak terdapat di Pulau
Jawa. Baik di dataran rendah maupun dataran tinggi.
E.  Syarat Pertumbuhan
1. Iklim
a.  Curah hujan yang ideal bagi pertumbuhan tanaman ini adalah lebih  dari 3.000 mm/tahun.
b. Dengan sinar matahari penuh tanpa ternaungi. Naungan akan
    menurunkan kadar ekstrak daun.
c. Keadaan suhu udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini adalah panas sampai sedang.
2.  Media Tanam
a. Tanaman ini dapat dengan mudah tumbuh di lahan-lahan pertanian, untuk produksi sebaiknya dipilih tanah yang gembur, subur, banyak
mengandung humus/bahan organik dengan tata air dan udara yang baik.
b. Tanah Andosol dan Latosol sangat baik untuk budidaya kumis kucing.
3. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat optimum tanaman kumis kucing 500 - 1.200 m dpl.

DAFTAR PUSTAKA